Untuk bisa menulis dengan baik, tidak ada cara lain selain menulis.
Nasihat menulis yang sering saya baca yang terdengar sangat sederhana. Betul memang, mau bisa nulis, ya, nulis yang banyak. Namun, masalahnya adalah ada di mana ketika kita ingin mulai menulis, saat kita sudah duduk dengan keyboard di bawah jari jemari tangan kita, kita tiba-tiba menjadi blank. semua yang ingin kita tuliskan seolah menguap entah ke mana. Atau, sebaliknya, kita memiliki banyak cerita tetapi enggak tahu yang harus dituliskan lebih dulu. (Kata kamu yang lagi baca teh, “Kita … elo aja kali, gue mah enggak.”) Wkwkw.
Iya, penyakit lama saya kambuh lagi. “Nulis apa, ya?” Pertanyaan itu yang berputar-putar di kepala ketika duduk di depan komputer. Padahal, sebetulnya saat ini saya masih memiliki satu tugas menulis, tetapi alam bawah sadar saya menolak untuk mengerjakan tugas itu, duh!
Alih-alih memaksakan diri mengerjakan tugas, saya memikirkan hal yang lain untuk ditulis. Lalu, saya berpikir bagaimana caranya agar saya bisa produktif menulis setiap hari kalau saya kebanyakan mikir begini?
Beberapa hari ke belakang saya cukup senang bisa menulis dua sampai tiga artikel dalam satu hari, tetapi di lain hari muncullah alasan Don’t know what to write about karena kebanyakan mikir. Wew!
Namun, memang setelah saya telusuri kembali hari-hari kemarin–di mana saya bisa dibilang produktif menulis—untuk bisa menulis lancar saat sudah ada di depan komputer itu ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Rencanakan Terlebih Dahulu
Agar tidak blank ketika sudah berada di depan laptop atau komputer, saya merencanakan dulu sebelumnya apa yang akan ditulis. Di sinilah pentingnya kita memiliki bank ide. Ketika kita sudah memiliki ide, saat memiliki waktu luang, kita bisa membuat kerangka tulisan dari ide-ide tersebut sehingga ketika menghadapi komputer kita sudah tahu apa yang akan dituliskan.
Membaca
Sebelum memulai menulis, biasnya saya baca sebanyak-banyaknya topik yang ingin saya tulis untuk dijadikan sebagai referensi. Dan iya, dengan memiliki banyak referensi, kita akan lebih mudah menuangkan ide tersebut ke dalam tulisan.
Menulis Bebas untuk Menjaring Ide
Ada waktu di mana saya memang benar-benar bingung, kayak hari ini. Banyak yang berseliweran di kepala, tetapi saya enggak bisa fokus. Akhirnya, saya memilih menulis bebas.
Saat memulai menulis bebas, biasanya yang saya lakukan adalah dengan menuliskan apa yang saat itu saya pikirkan, walau saya hanya memikirkan, “Saya ingin menulis tapi bingung enggak tahu mau nulis apa, bla … bla … bla ….”
Ketika dalam proses menulis tiba-tiba ide itu muncul lalu saya langsung coba eksekusi. Kalau kamu punya penyakit yang sama kayak saya, penyakit penulis pemula itu sebenarnya hihi … coba, deh, menulis bebas dulu sekitar 5 atau 10 menit.
Targetkan Waktu untuk Menulis
Menargetkan waktu ini bertujuan agar kita tidak terganggu dengan godaan-godan syeiton yang terkutuk yang membuyarkan fokus menulis, syeiton medsos hihi … Jadi, supaya bisa menyelesaiakan satu artikel dengan lancar jaya, targetkan berapa lama kita harus menyelesaikan artikel tersebut.
Janjikan Diri Sendiri sebuah hadiah
Bagaimana pun dapat menyelesaikan sesuatu dengan lancar perlu di apresiasi, ya. Bisa menyelesaikan satu artikel dengan lancar saja sebetulnya sebuah kebahagiaan. Namun, sebagai penghargaan atau reward karena sudah membuat diri sendiri lebih produktif tidak ada salahnya memberikan hadiah untuk diri sendiri. Enggak perlu harus yang aneh-aneh, cukup dengan cokelat atau es krim misal atau indomie pedas yang bisa menghilangkan lapar setelah berkonsentrasi penuh 😀
Itu beberapa hal yang saya pelajari agar bisa menulis, menghasilkan artikel dengan lancar. Namun, setiap orang memiliki cara yang berbeda menghadapi kesulitan menulis ini. Poin-poin di atas cocok untuk saya, tetapi saya tidak tahu dengan kamu. Kalau kamu memiliki cara yang berbeda, yuk, pengalaman kamu di komentar. ❤
Comments 3