Yuli's Journal
  • Login
  • Home
  • About Me
  • Blog
  • Journaling
  • English Corner
  • Archive
  • Contact
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Resensi Buku: Practical Miracles for Mars and Venus

by Yuliani
December 15, 2020
in Blog
Resensi Buku: Practical Miracles for Mars and Venus

Source: bukalapak

Share on FacebookShare on Twitter

Judul:  Sembilan Prinsip untuk Mendapatkan Cinta, Sukses, dan Kesehatan yang PrimaJudul asli:  Practical Miracles forMars and Venus
Penulis:  John Gray, Ph D.
Alih Bahasa: T. Hermaya
Desain sampul: Sofnir Ali
Setting: Sukoco
Cetakan: Kedua, Februari 2002
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal buku: 354 Halaman
Ukuran buku: 20 cm
Nomor ISBN: 979-686-508-4

Setiap awal tahun, kita dipenuhi dengan berbagai niat untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ingin lebih sehat, lebih sukses, dan lebih bahagia.

Dalam berelasi dengan pasangan, begitu sering kita diam-diam berniat untuk lebih bersikap penuh cinta. Lalu, pasangan kita mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak kita sukai, di saat itu kita punya sederet alasan untuk tidak ingin berusaha atau terbuka lagi.

Dalam pekerjaan atau bisnis, kita sudah mencanangkan untuk lebih efisien dan lebih maju dalam bidang-bidang  yang telah kita tunda-tunda, tetapi yang kita saksikan adalah kemunduran. Kita menghasilkan lebih banyak uang, tetapi utang yang kita miliki pun bertambah lebih banyak atau kita lebih tertekan sehingga kita tidak dapat menikmati keberlimpahan yang telah kita ciptakan.

Dalam menjaga kesehatan, kita berniat mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan berolahraga, tetapi kita masih tergoda makanan siap saji, lalu memiliki sejuta alasan untuk menunda-menunda berolahraga.

Dalam hubungan, kita mengumpulkan beban. Dalam bisnis kita menumpuk utang. Dalam tubuh kita menimbun penyakit. (xvii)

Kita ingin terlepas dari hal-hal itu. Niat untuk menjadi lebih baik begitu sangat menggebu.

Namun, setelah melewati beberapa proses, kita menjadi tidak sabar akan hasil yang diinginkan. Kita tidak sabar akan usaha yang tak ada perubahan berarti. Bahkan, dalam kesehatan terkadang kita tidak sabar akan sakit yang tak kunjung sembuh. “Mengapa dengan dokter dan obat yang sama orang lain sembuh sementara saya tidak?”

Kita merasa kecewa. Motivasi yang menggebu pada awalnya akhirnya hilang dan kita kembali pada kebiasaan-kebiasaan lama.

Baca juga: The King’s Speech, Film yang Tidak Hanya Mengajarkan tentang Kepemimpinan, tetapi Juga Mengajarkan Orang Tua tentang Pengasuhan

John Gray Ph.D. mengatakan, “Untuk menciptakan perubahan, kita harus mempercayai kemampuan kita untuk menindaklanjuti niat kita dan bersikap seolah-olah mukjizat benar-benar bisa terwujud.”

Namun, tanpa pemahaman yang baru dan lebih baik tentang bagaimana membuat perubahan, kita akan mengalami nasib yang sama atau bahkan lebih buruk.

Dalam buku Practical Miracles for Mars and Venus, perubahan atau mengubah arah menjadi lebih baik disebut sebagai mukjizat praktis (practical miracle).

Sepanjang buku ini, kita akan menjajaki dan memahami sembilan prinsip panduan –yang bila diikuti dapat membantu kita dalam menciptakan hasil-hasil yang kita kehendaki dalam hidup.

Nasib baik tidak perlu digantungkan pada kemujuran atau takdir, tetapi dapat merupakan sesuatu yang sengaja kita munculkan setiap hari. (xix)

Untuk dapat menciptakan mukjizat praktis ini yang kita perlukan adalah menyadari potensi yang kita miliki. Potensi itu sudah ada pada diri kita. Untuk mengaksesnya, kita harus melepaskan keyakinan-keyakinan (beliefs) negatif tentang diri sendiri yang mencegah kita untuk maju.

Sewaktu membaca daftar sembilan panduan dalam buku ini, kemungkinan banyak pendapat dan cara pandang lama kita muncul kepermukaan. Cara pandang yang membatasi kita untuk berubah menjadi lebih baik, salah satunya cara pandang kita tentang mencintai.

Mencintailah seolah-olah seperti untuk pertama kalinya (hal 20)

Namun, kita memiliki cara pandang yang berbeda tentang prinsip panduan itu. Kita berpikir bahwa kita tidak bisa mencintai dengan bebas lagi karena kita pernah disakiti dan untuk melindungi diri dari kemungkinan disakiti lagi, kita harus menjaga hati kita. Kecuali ada orang-orang yang benar-benar menghargai cinta dan kepercayaan kita. Kita pernah disakiti dan tidak mungkin mencintai seperti seolah pertama kali.

Untuk mengikis semua cara pandang lama kita terhadap sembilan prinsip panduan yang dipaparkan di halaman 22,  John Gray menuntun kita untuk meluangkan waktu untuk merenungkannya. Kemudian,  ia membimbing kita untuk memperoleh pemahaman baru yang mendukung kita dalam menentang dan melepaskan cara pandang lama atau keyakinan yang menghambat kita.

John Gray membahas lebih lanjut, “Untuk menyembuhkan diri kita sendiri dari sakit hati, pertama-tama kita harus melepaskan pendapat atau keyakinan bahwa pasangan kitalah yang bertanggung jawab atas perasaan kita.”

Ya, dia barangkali mereka membuat sakit hati atau bahagia, tetapi pada akhirnya, kitalah yang bertanggung jawab atas kebahagian atau sakit hati kita.

Betul dia akan mengecewakan, menolak, dan membuat sakit hati, tetapi pilihan kitalah untuk memaafkan dan belajar untuk tidak selalu mengharapkan dia sempurna.

Kita hanya akan melukai diri sendiri dengan terlalu menggantungkan kebahagian kita kepada orang lain dan mengharapkan kesempurnaan. (Hal 268)

Kelebihan buku ini, kita tidak hanya diarahkan untuk memiliki cara pandang baru yang lebih positif, tetapi juga kita mendapatkan petunjuk tentang solusi-solusi dari masalah yang ada. Baik masalah dalam hubungan dengan pasangan, masalah pertentangan kita dengan diri sendiri yang menghambat kemajuan kita,  juga masalah dalam kesehatan.

Setelah semua cara pandang dan solusi-solusi masalah diberikan, John Gray kemudian memberikan teknik-teknik untuk menciptakan keajaiban praktis mendapatkan cinta, sukses, dan kesehatan yang prima.

Teknik-teknik tersebut di bahas ke dalam sembilan bab terpisah.

“Anda tidak perlu mempelajari semuanya sekaligus. Dari tinjauan singkat ini, dapatkanlah kepekaan tentang apa yang tampaknya Anda minati dan cobalah itu terlebih dahulu. Terlalu berat berusaha melakukan terlampau banyak hal sekaligus. Yang dibutuhkan untuk mulai menciptakan keajaiban praktis adalah memulai. (Hal 206)

Buku ini dengan cara apa pun tidak dimaksudkan untuk meyakinkan kamu, melainkan untuk menggugah, menguatkan atau menegaskan apa yang sudah kamu ketahui sebagai sesuatu yang benar, tetapi belum sepenuhnya dilaksanakan. Sangat rekomendasi untuk dibaca.

 

60

SHARES
facebook Share on Facebook
Twitter Tweet
Follow Follow us
custom Share
custom Share
custom Share
custom Share
custom Share
Tags: Book ReviewFeaturedResensi Buku
Yuliani

Yuliani

Hi, I'm Yuliani, the woman behind Yuli's Journal. Thank you for visiting my blog <3

Related Posts

Liputan Wisuda XVI Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Tahun 2021
Blog

Liputan Wisuda XVI Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Tahun 2021

December 7, 2021
Taman Publik POM IX, Alternatif Wisata Murah Meriah di Kota Palembang
Blog

Taman Publik POM IX, Alternatif Wisata Murah Meriah di Kota Palembang

November 14, 2021
3 Manfaat Berlatih Menulis dengan Menyalin
Blog

3 Manfaat Berlatih Menulis dengan Menyalin

October 30, 2021
Tips Menjadi Penulis Best Seller
Blog

Indonesia Literacy Fest: Tips Menjadi Penulis Best Seller dari Tiga Narasumber yang Luar Biasa

October 29, 2021
Personal Branding: Manfaat dan Tips Cara Membangun Personal Brand untuk Penulis Pemula
Blog

Personal Branding: Manfaat dan Tips Cara Membangun Personal Brand untuk Penulis Pemula

January 31, 2021
Emosi Negatif: Manfaat dan Cara Mendetoksifikasi agar Tidak Menyakiti Orang-Orang yang Kita Cintai
Blog

Emosi Negatif: Manfaat dan Cara Mendetoksifikasi agar Tidak Menyakiti Orang-Orang yang Kita Cintai

January 30, 2021
Next Post
Book Review, Little Notes to My Son

Book Review, Little Notes to My Son

Catatan Penyunting Pemula

Kenangan Bersama Ummi dan Aa

Comments 2

  1. Sitatur Rohmah says:
    2 years ago

    Ditunggu ya postingan selanjutnya. By the way “Motivasi yang menggebu pada awalnya akhirnya hilang dan kita kembali pada kebiasaan-kebiasaan lama”. Hiks…aku masih suka kaya gini mbak…

    Reply
    • Yuliani says:
      2 years ago

      Maksih udah mampir Mbak Sita.
      Semangatnya lagi kendor,nih.
      Sama kek itu juga, semangat menggebu di awal lalu 🙁
      Tapi semoga bisa segera meresensi buku Ananda, ya <3

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hosting Murah

Categories

  • Blog
  • Culture
  • English Corner
  • Inspiration
  • Journaling
  • Lifestyle
  • Photography
  • Travel

Tags

21st Birthday Artikel a vow Book Review Copywriting EnglishPractice Essay Featured Film Film Genius Freewriting Fruits Gili Trawangan Greeting Indonesia Inspirasi Journaling learning English Letter letter for daughter Lombok Love Majemen waktu Manfaat Membaca Menulis Menulis bebas Parenting Pencinta Film Poem Punti Kayu Rajin membaca rajin menulis Rekomendasi Film Resensi Buku Resensi Film Resolusi 2020 Sharing a goal strive to be 1 percen better every day things to do Time mangement To do list travelling Veggy Wisata Alam Writing
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2020 Yuli’s Journal - Writing, learning, and sharing.

No Result
View All Result
  • Home
  • About Me
  • Blog
  • Journaling
  • English Corner
  • Archive
  • Contact

© 2020 Yuli’s Journal - Writing, learning, and sharing.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In