Belajar menulis membawa saya ke tempat yang tak terduga.
PPertama kali terjun ke dunia kepenulisan tahun 2017. Kelas Gampang Menulis Artikel adalah kelas menulis daring berbayar pertama yang saya ikuti. Tepatnya pada bulan Oktober 2017. Satu bulan setelahnya, saya melanjutkan belajar di kelas editor.
Saya pikir, menulis tidak mudah, saya harus bisa menyusun kalimat dengan baik, tidak loncat-loncat, dan enak untuk dibaca, jadi saya butuh belajar menyunting tulisan sendiri agar tulisan saya menjadi lebih rapi. Sekitar dua minggu saya mendapat bimbingan mentor, lalu setelah itu saya mengikuti program magang selama satu bulan.
Saya berhasil menyunting beberapa artikel dengan penilaian baik dari pembimbing. Dengan bekal yang sedikit itu, saya nekat melamar menjadi editor di website kepenulisan tepat di malam tahun baru. Satu minggu kemudian saya menapat kabar bahwa saya diterima bekerja.

Semuanya berlangsung begitu cepat, antara percaya enggak percaya, saya diterima bekerja sebagai editor. Saat itu, saya sama sekali tidak mengenal website, jadi butuh waktu tiga bulan untuk saya belajar mempercantik tulisan kontributor secara visual.
Saya menghabiskan banyak waktu memilih gambar yang memiliki kualitas bagus dan terutama yang cocok dengan isi artikel. Dalam satu artikel, minimal tiga gambar yang harus saya pasang dan paling banyak hingga 11 gambar dalam satu artikel dan itu perjuangan banget ketika awal-awal saya bekerja.
Untungnya, founder web, sabar banget mengarahkan dan membimbing saya. Jadi, saya banyak belajar bagaimana memilih gambar yang cocok dengan isi artikel, serta mengenai SEO. (Terima kasih banyak Uda bimbingannya)
Satu tahun bekerja, saya diangkat menjadi Chief Editor dan hingga bulan Mei 2020 saya sudah menerbitkan kurang lebih 2000 artikel.

Pada Bulan Agustus 2019, saya dilamar oleh Makmood Publishing dan saya mulai belajar menyunting naskah. Naskah pertama saya sunting adalah naskah antologi Mosaik Memoar.
Dalam buku ini, saya lebih banyak lagi belajar mengenai penyuntingan karena bagaimana pun naskah buku terutama tulisan fiksi, berbeda dengan artikel. Ketika menyunting buku, saya belajar mengenai dialog tag, penempatan tanda koma, penulisan huruf kapital, dan banyak lagi. Kemudian, kegiatan menyunting saya pun berlanjut.
Bulan ini, naskah yang baru saya selesaikan adalah naskah solo Catatan Atikah.
Dan insyallah beberapa naskah yang lain masih menunggu, di antaranya naskah Copywriting dari SC Publishing.
Di sela-sela menyunting, saya pun mengikuti beberapa kali kegiatan menulis buku antologi. Buku antologi pertama saya rilis pada bulan Maret 2019 berjudul The Power of Writing ditulis bersama teman-teman Alumni Joeragan Artikel dan diterbitkan oleh Bitread. Kemudian, saya mengikuti antologi Terampil Menulis Ala Wonder Moms yang ditulis bersama teman-teman komunitas Estrilook yang sama-sama diterbitkan di Bitread.
Pada tahun 2020, saya mengikuti kegiatan menulis antologi Maafkan Bunda yang diterbitkan oleh Binsar Hiras Publishing dan bulan Mei 2020 lalu, saya menulis antologi Gagal Itu Biasa, Bangkitlah! bersama teman-teman NuBar Area Jabar yang diterbitkan oleh Rumedia Publishing.
Selama hampir tiga tahun saya terjun ke dunia kepenulisan, saya belajar begitu banyak hal-hal baru, tetapi karya yang saya miliki mungkin belum seberapa jika dibandingkan dengan teman-teman saya yang lain.
Namun, saya sadar setiap orang memiliki proses perjalanan masing-masing, dan bagi saya, ini adalah pencapaian yang luar biasa, hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya merasa bersyukur bisa sampai di sini.
Hingga saat ini, saya masih terus belajar dan belajar, menulis dan menyunting adalah keahlian yang senantiasa harus dilatih, sama halnya seperti belajar bahasa, jika tidak dilatih maka kita akan lupa, dan ada banyak hal yang masih belum saya pelajari.
Namun saat ini, di sini, saya ingin menitipkan karya-karya yang sudah saya torehkan dengan tujuan agar suatu saat saya dapat mengingat ini dengan baik.