Suatu hari ketika saya mengikuti seminar kepenulisan di Zoom, moderator notice kalau saya ikut menyimak.
“Eh, ada Mbak Yuliani. Mbak Yuli ini editor JA, ‘kan, ya?”
Kemudian di lain waktu, seseorang dari Facebook—seseorang yang belum pernah berinteraksi—tiba-tiba meminta waktu untuk menelepon saya, dalam teleponnya ia meminta saya untuk mengisi sesi sharing tentang swasunting di groupnya.
Di kesempatan lain, orang-orang menanyakan informasi kepenulisan yang diadakan Joeragan Artikel.
Orang-orang mengenal saya sebagai editor dan ambasador JA karena apa yang saya sharing di media sosial tentang dua hal tersebut; saya menginformasikan kegiatan-kegiatan JA, juga menceritakan kegiatan-kegiatan menyunting saya sehingga image atau citra atau brand yang terbentuk adalah sebagai seorang editor dan ambasador JA.
Ketika memiliki akun media sosial dan bergabung dengan komunitas kepenulisan, saya tidak memahami tentang istilah personal branding. Saya membagikan apa yang saya bagikan di media sosial awalnya karena saya merasa informasi yang saya bagikan bermanfaat. Kedua, saya ingin bercerita mengenai apa yang saya pelajari yang berhubungan dengan menyunting dengan harapan siapa tahu bermanfaat juga untuk teman-teman saya di Facebook.
Dengan membagikan dua hal tersebut secara konsisten, saya tidak menyadari bahwa saya sedang membangun personal brand.
Personal Branding

Saat ini kamu mungkin sering mendengar istilah personal branding, ya, tetapi jarang mendengar istilah penjenamaan diri :D. Fyi, Penjenamaan diri adalah padanan kata untuk personal branding.
“Your brand is what people say about you when you are not in the room.”
JEFF BEZOS
CEO Amazon, Zeff Bezos, mengatakan, personal branding apa yang orang bicarakan tentang kamu ketika kamu tidak ada di dalam ruangan itu.
Ketika orang lain mendengar nama kamu, mereka mengingat satu hal yang melekat dengan diri kamu. Jenama. Citra diri.
Semua orang memiliki personal brand, terlepas apakah kita sengaja membangunnya atau tidak karena ada saatnya orang-orang akan membicarakan kita. Dengan personal brand yang kuat, kita bisa mendapat banyak koneksi serta otoritas untuk mempengaruhi orang lain.
Saat ini, orang-orang mulai aware mengenai personal branding dan pentingnya personal branding untuk bisnis atau untuk karier mereka sehingga secara sadar mereka mulai membangun personal brand atau menciptakan ulang personal brand sesuai dengan keinginan dan tujuan mereka.
Sekarang pertanyaannya, apa, sih, manfaatnya membangun personal brand?
“If you don’t build a personal brand, someone else will brand you with the wrong label.”
― Richie Norton
Richie Norton mengatakan jika kamu tidak membangun penjenamaan pribadi, orang lain akan menjenamai kamu dengan label yang salah.
Baca juga: Cara Memaksimalkan Media Sosial untuk Penulis Pemula
Manfaat Membangun Personal Branding

- Kita memiliki persepsi nilai yang jauh lebih tinggi
Saat jenama diri berkembang, orang-orang akan lebih mengenal kita, meningkatkan nilai kita dengan mereka dan memungkinkan kita menetapkan biaya lebih untuk layanan yang kita berikan.
Selain itu, jika kita aktif membagikan konten-konten yang bermanfaat sesuai niche brand kita, kita membentuk diri sebagai seorang ahli yang kemudian akan memungkinkan orang-orang untuk mengajak kerjasama.
- Orang Lain Akan Lebih Mempercayai Kita
Ketika kita secara konsisten membangun personal brand, orang-orang akan tahu apa saja kegiatan kita karena kita menceritakan dan membagikan kegiatan dan cerita kita di media sosial secara jujur. Hal tersebut menumbuhkan kepercayaan. Akhirnya, orang akan merasa lebih nyaman dan tak ragu-ragu untuk terkoneksi.
- Kita Dapat Menarik Peluang-Peluang Baru
Ketika orang lain mengenal kita sebagai penulis atau editor, atau blogger, misal, besar kemungkinan untuk kamu mendapat peluang penawaran kerjasama sesuai brand yang kamu miliki, seperti mungkin kamu tiba-tiba ditelepon orang lain untuk mementori di sebuah group, ditelepon orang lain untuk mengisi sharing kepenulisan, dan lain-lain.
Setelah mengetahui personal branding dan manfaatnya, sudahkah kamu membangunnya? Sebagai apa kamu ingin dikenal oleh masyarakat luas?
Jika belum, apa yang harus dilakukan pertama kali untuk membangun personal brand?
Tips Membangun Personal Branding untuk Penulis Pemula

- Cari Tahu Siapa Diri Kamu
Untuk membangun personal brand yang mencerminkan identitas pribadi dan profesional kamu, pertama-tama kamu perlu mengetahui siapakah diri kamu. Lakukan introsepeksi, renungkanlah nilai, kemampuan, dan minat kamu apa yang ingin kamu lakukan dan apa yang kamu kuasai.
- Tentukan Kamu Ingin Dikenal sebagai Apa
Personal brand kamu cerminan siapa diri kamu hari ini, lebih dari itu ia juga semacam roadmap akan menjadi siapa kamu nantinya. Selain memahami keterampilan dan kompetensi yang kamu miliki saat ini, Dr. Sean Gresh, anggota fakultas di Master of Science Northeastern dalam program Komunikasi Perusahaan dan Organisasi menyarankan untuk menilai kekuatan dan kelemahan kamu yang terkait dengan industri atau karier mana pun yang ingin kamu masuki berikutnya.
- Kumpulkan Keterangan Mengenai Industri yang Kamu Inginkan dan Ikuti Ahlinya.
Jika kamu ingin dikenal sebagai penulis atau editor misalnya, cari tahu siapa penulis atau editor senior, lalu belajarlah lebih banyak dari mereka. Cari tahu apakah mereka memiliki blog atau cari tahu di mana mereka berbagi pengalaman-pengalaman mereka.
Carilah orang-orang yang sukses di bidang yang kamu minati tersebut, amati apa yang mereka lakukan, tiru, lalu lakukanlah hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuk membangun personal brand kamu.
Selain sangat penting untuk mengelilingi diri dengan orang-orang yang menginspirasi, kamu juga harus mengelilingi diri kamu dengan orang-orang yang dapat kamu bantu.
Kelilingi diri kamu dengan orang-orang yang memberikan energi positif dan orang-orang yang kamu merasa nyaman untuk berkolaborasi melakukan hal-hal hebat bersama.
- Buatlah Profil Lengkap di Media Sosial
Kalau zaman sebelum internet things mungkin kita dikenal oleh orang lain karena satu kantor atau satu komunitas, tetapi di era digital seperti ini kita bisa dikenal lebih luas dengan cara mempromosikan diri, karier, atau pencapaian kita melalui media sosial. Agar orang lain lebih mengenal kamu, mulailah mengisi profil di semua media sosial yang kamu miliki, Facebook, Instagram, Twitter, juga di blog yang kamu kelola. Pasang foto diri yang jelas serta isilah biodata dengan lengkap.
- Mulailah Membangun Personal Brand Kamu secara Konsisten
Jika kamu ingin di kenal sebagai penulis, mulailah ceritakan kegiatan-kegiatan kamu yang berhubungan dengan kepenulisan. Sharing pengetahuan kamu tentang kepenulisan, bagikan tulisan-tulisan kamu secara konsisten.
- Berkomunitas
Saat kita mengembangkan personal brand, penting untuk kita membangun jaringan secara teratur (dan efektif) untuk mengembangkan lingkaran profesional kita agar terhubung dengan lebih banyak orang.
Makin banyak koneksi yang kita buat—dan makin banyak nilai yang dapat kita berikan dalam interaksi kita—makin besar kemungkinan personal brand kita akan dikenali.
Demikian pembahasan mengenai personal branding, manfaat, dan tips membangun personal brand bagi kamu, terutama bagi penulis pemula yang ingin fokus pada kegiatan menulis dan dikenal sebagai penulis.
Sekarang, yuk, saatnya kita mengambil langkah untuk memastikan bahwa citra yang dihasilkan orang-orang adalah citra yang kita inginkan untuk personal brand kita.
Tulisan ini Diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting