“De, ayo, De, pelan-pelan,” ucap seorang ayah. Dengan penuh semangat ia memandu putra kesayangannya bermain perosotan.
“Satu, dua, sruuuut …,” ucap sang ayah ketika anaknya mulai meluncur.
Kabar mengenai kasus koronavirus yang menurun tajam di mana-mana, khususnya di Indonesia, tentu kabar yang sangat menggembirakan kita semua. Kita sudah merindukan beraktivitas di luar ruangan tanpa khawatir lagi akan Covid-19.
Mendengar update terbaru dari kasus Covid-19 yang makin lama makin menurun seperti ini, tentu kita semua turut bergembira, begitu pun dengan warga Palembang. Kini, sepertinya warga Palembang sudah tidak begitu “parno” lagi untuk menikmati kegiatan di luar rumah.
Seperti di Minggu pagi ini, Paksu mengajak saya dan Rami untuk pergi ke taman, dengan gembira kami langsung mengiyakan.
Kota Palembang memang memiliki banyak taman kota yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat berolahraga atau sekadar mengajak anak-anak untuk bermain aneka permainan, seperti perosotan, terutama pada saat akhir pekan tiba.
Taman Publik POM IX

Salah satu taman yang layak dikunjungi di Kota Palembang adalah Taman publik POM IX ini. Penamaan taman ini merujuk pada lokasinya yang terletak di Jalan POM IX, tidak jauh dari Kantor TVRI Sumsel atau Hotel Aryaduta Palembang.
Memasuki area parkir, kami disambut dengan pemandangan motor-motor Kawasaki yang berjejer. Rupanya, taman ini juga menjadi tempat berkumpul para komunitas pencinta motor ninja. Mereka berkumpul di belakang motor masing-masing di sekitar area parkiran yang memanjang. Namun, mereka hanya berkumpul di area parkir tidak sampai memasuki area taman.
Area Taman Publik POM IX Pertama

Maju sedikit dari area parkir yang riuh oleh kehadiran para pencinta motor ninja, kami memasuki area taman pertama. Di area taman pertama ini terdapat tugu duplikat Piala Adipura, berdiri kokoh menjadi ciri khas taman ini. Beberapa bapak-bapak terlihat sedang duduk santai di kursi taman, sementara seorang ibu sedang menggendong bayinya, berjalan ke sana kemari, mungkin supaya anaknya tertidur. Tak jauh darinya sedang duduk seorang pria, yang mungkin sang suami, menatap ke arahnya, mereka sedang berbincang-bincang.
Tak jauh dari mereka, di sebelah kiri tugu, seorang ibu sedang asyik berjalan-jalan tanpa alas kaki di atas batu-batu kecil yang disusun sedemikian rapi khusus untuk mereka yang ingin merefleksi telapak kaki.

Pohon-pohon hijau nan rindang, ditambah cuaca sehabis diguyur hujan tadi malam menambah kesejukan suasana pagi. Area taman yang juga cukup bersih menambah kenyamanan untuk berlama-lama merefleksi kaki di sana.
Baca juga: Traveling Saat Pandemi? Cek Situs-Situs Traveling Virtual Seru dan Tak Kalah Mengesankan Ini
Area Taman Publik POM IX Kedua

Dari area taman pertama, kami menuju area taman kedua. Lokasi area taman satu dan dua ini hanya dipisah oleh jalan masuk kendaraan roda dua dan roda empat untuk parkir.
Di area taman kedua ini fasilitas yang disediakan lumayan banyak, terutama untuk permainan anak-anak. Terdapat sekitar empat perosotan, dua ayunan, mangkuk putar, patung gajah dan kuda, beberapa kursi taman yang hari ini penuh diduduki pengunjung, serta sebuah gajebo. Untuk kegiatan olahraga, terdapat empat freestyle glider yang masing-masing berada di bagian sisi taman menghadap ke jalan raya.
Di sini ada juga pedagang yang menawarkan permainan pasir, mewarnai, memancing ikan di kolam kecil bagi anak-anak yang bosan dengan permainan yang ada di taman. Selain itu, area taman ini juga menyediakan permainan proyektor interaktif yang hanya dapat dimainkan jika berkunjung di malam hari.

“De, ayo, De, pelan-pelan,” ucap seorang ayah. Dengan penuh semangat memandu putra kesayangannya bermain perosotan.
“Satu, dua, sruuuut …,” ucap sang ayah ketika anaknya mulai meluncur.
Sementara sang ibu berdiri tak jauh dari perosotan menggendong sang adik, menunggu si Abang bermain perosotan dengan sabar.
Beberapa ibu duduk-duduk di kursi memperhatikan anak-anaknya yang sedang asyik bermain di taman, sementara saya memilih duduk tak jauh dari gajebo, memperhatikan Rami bermain perosotan ditemani Paksu.
Ketika saya hendak bangkit mendekati Rami, seorang anak perempuan, usianya mungkin sekitar delapan tahunan, berdiri tak jauh dari tempat saya duduk, menunjuk patung bebek yang ada di sampin saya.
Ibunya melarang karena mereka hendak pulang, tetapi si anak kemudian cemberut, dengan sedikit enggan si ibu akhirnya mengabulkan keinginan si anak untuk mencoba duduk di si bebek.
“Biar enggak penasaran, Bu, sebelum pulang,” gurau saya.
Si ibu tersenyum di balik maskernya, kemudian saya iseng bertanya kepada si ibu, ternyata ia bukan warga dekat taman, tetapi merupakann warga Talang Kelapa yang membutuhkan sekitar enam puluh menit untuk sampai ke taman ini.
Merupakan Salah Satu Tempat Wisata Pavorit di Kota Palembang

Setelah si ibu itu berlalu, saya mendekati ibu yang lain yan sedang duduk sendiri menunggu anak-anaknya yang sedang bermain perosotan ditemani sang ayah.
Saya tidak sempat menanyakan nama ibu tersebut, tetapi ia merupakan warga sekitar. Tepat di tempat kami duduk, kami dapat melihat dengan jelas tulisan warna-warni bertulisakan Taman Dharma Wanita. Mengetahui si ibu merupakan warga sekitar, saya pun menanyakan mengenai Taman Dharma Wanita yang berada di seberang taman tempat kami duduk.
Taman Dharma Wanita terlihat sepi bila dibandingkan dengan taman POM IX karena memang di sana, menurut si ibu, fasilitas yang tersedia tidak sebanyak di taman POM IX ini. Hanya ada satu perosotan kecil dan selebihnya merupakan tempat bagi mereka yang ingin berolahraga jogging.
Jadi, bisa dikatakan taman POM IX ini merupakan tempat pavorit warga untuk mengajak anak-anak menikmati akhir pekan seru di Kota Palembang. Selain gratis, fasilitasnya juga lumayan banyak.
Namun, satu hal yang saya sayangkan adalah sepertinya masih banyak pengunjung yang belum memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, taman yang ramai tersebut menjadi kurang indah karena banyak sampah plastik berserakan, padahal tong sampah sudah tersedia di sana.
Oya, Taman POM IX ini berada di pusat kota, ya, Teman-teman, jadi untuk menuju ke sini tidak sulit, lokasinya di depan stasiun TVRI Palembang dan dekat dengan hotel Aryaduta Palembang.
Kalau dari arah bandara, kamu bisa naik LRT dan turun di mal Palembang Square dan dilanjutkan berjalan kaki sekitar sepuluh atau lima belas menitan untuk menuju ke taman ini. Yuk, kapan kita berwisata ke mana? Eh, ke Taman POM IX Kota Palembang ini maksudnya :D.